5 penemuan ilmu ilmiah Sir Isaac Newton – Anda mungkin mengenal Sir Isaac Newton (1642-1727) sebagai “manusia apel dan gravitasi”, namun tulisan di makamnya di Westminster Abbey mengisyaratkan keajaiban yang jauh lebih besar:
“Di sini dimakamkan Isaac Newton, sang Ksatria, yang dengan kekuatan pikiran yang hampir ilahi, dan prinsip matematika khususnya, menjelajahi jalur dan bentuk planet, jalur komet, pasang surut lautan, perbedaan dalam sinar matahari, dan, apa yang belum pernah dibayangkan oleh sarjana lain, kualitas warna yang dihasilkan. Rajin, bijaksana dan setia, dalam penjelasannya tentang alam, zaman kuno dan Kitab Suci, ia membuktikan dengan filosofinya keagungan Tuhan yang perkasa dan baik. , dan mengungkapkan kesederhanaan Injil dalam sikapnya. Manusia bersukacita karena telah ada perhiasan yang begitu besar bagi umat manusia! Ia lahir pada tanggal 25 Desember 1642, dan meninggal pada tanggal 20 Maret 1726.”
Bahkan untuk sebuah batu nisan, Anda harus mengakui bahwa itu adalah tingkat pujian yang konyol. Jadi, apa yang ditemukan Isaac Newton yang memerlukan penghargaan seperti itu?
Terlahir sebagai putra seorang petani yang tidak berpendidikan, Newton meninggal sebagai seorang polimatik sejati—seorang ahli astronomi, kimia, matematika, fisika, dan teologi yang terkenal. Keingintahuannya yang tak ada habisnya membawanya untuk mengatasi masalah sekecil kucing yang kencing di permadani dan sebesar tujuan akhir umat manusia di alam semesta. https://hari88.net/
Hukum Gerak Newton
Hukum Gerak Newton, yang diperkenalkan dalam karyanya “Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica” (1687), terdiri dari tiga hukum dasar yang menjelaskan hubungan antara gaya dan gerak suatu benda. Hukum pertama, dikenal sebagai hukum inersia, menyatakan bahwa sebuah benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja padanya. Hukum kedua menyatakan bahwa percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya (F=ma). Hukum ketiga menyatakan bahwa setiap aksi selalu memiliki reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.
Hukum-hukum ini membentuk dasar dari mekanika klasik dan tetap digunakan dalam berbagai aplikasi teknik dan fisika hingga hari ini. Mereka memberikan kerangka kerja untuk memahami dan memprediksi gerakan objek mulai dari proyektil hingga planet-planet. Penemuan ini mengubah cara kita memahami dunia fisik dan meletakkan dasar bagi perkembangan lebih lanjut dalam fisika dan teknik.

Hukum Gravitasi Universal
Newton juga dikenal dengan Hukum Gravitasi Universal, yang menyatakan bahwa setiap partikel di alam semesta menarik setiap partikel lainnya dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali massa-massa mereka dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara mereka. Rumus matematisnya adalah F = G(m1m2/r^2), di mana F adalah gaya gravitasi, G adalah konstanta gravitasi, m1 dan m2 adalah massa dari dua objek, dan r adalah jarak antara pusat-pusat massa mereka.
Hukum ini menjelaskan fenomena gravitasi yang mengatur pergerakan benda langit, seperti orbit planet di sekitar matahari dan bulan di sekitar bumi. Penemuan ini tidak hanya membantu menjelaskan pengamatan astronomi yang dilakukan oleh ilmuwan sebelumnya seperti Kepler dan Galileo, tetapi juga memungkinkan perhitungan yang akurat tentang lintasan objek di ruang angkasa, dari satelit hingga misi antariksa modern.
Optik dan Pembiasan Cahaya
Newton melakukan eksperimen penting dalam bidang optik, khususnya dengan cahaya dan pembiasannya. Dia menemukan bahwa cahaya putih dapat dipecah menjadi spektrum warna dengan menggunakan prisma, menunjukkan bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna yang berbeda. Ini ditunjukkan dalam karyanya “Opticks” (1704), yang memberikan penjelasan mendalam tentang sifat cahaya dan warna.
Eksperimen Newton menunjukkan bahwa warna adalah properti cahaya itu sendiri, bukan hasil dari interaksi cahaya dengan benda-benda berwarna. Penemuan ini sangat penting dalam memahami sifat dasar cahaya dan warna, dan memiliki aplikasi luas dalam berbagai teknologi optik, termasuk teleskop, mikroskop, dan instrumen optik lainnya.
Kalkulus
Isaac Newton, bersama dengan Gottfried Wilhelm Leibniz, dikreditkan sebagai penemu kalkulus, meskipun mereka mengembangkannya secara independen. Kalkulus adalah cabang matematika yang mempelajari perubahan, dengan dua cabang utama yaitu diferensial dan integral. Kalkulus diferensial berfokus pada konsep turunan untuk menggambarkan laju perubahan, sementara kalkulus integral berurusan dengan konsep integral untuk menghitung luas dan volume.
Kalkulus telah menjadi alat yang sangat penting dalam matematika dan sains, memungkinkan penyelesaian masalah yang melibatkan perubahan yang terus-menerus. Ini digunakan dalam fisika untuk memodelkan gerak, dalam ekonomi untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya, serta dalam teknik untuk merancang dan menganalisis sistem kompleks. Penemuan ini mengubah banyak disiplin ilmu dan teknologi.

Hukum Pendinginan Newton
Newton merumuskan Hukum Pendinginan Newton, yang menyatakan bahwa laju pendinginan suatu benda berbanding lurus dengan perbedaan suhu antara benda tersebut dengan lingkungan sekitarnya. Hukum ini dinyatakan dalam bentuk matematis sebagai dT/dt = -k(T-T_env), di mana dT/dt adalah laju perubahan suhu, T adalah suhu benda, T_env adalah suhu lingkungan, dan k adalah konstanta pendinginan.
Hukum Pendinginan Newton digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk desain sistem pendinginan dan pemanasan, studi tentang iklim dan cuaca, serta dalam forensik untuk memperkirakan waktu kematian. Ini memberikan dasar untuk memahami proses transfer panas dalam berbagai situasi praktis dan ilmiah.